Rabu, 19 Januari 2022

TIPS MENJAGA KESEHATAN DI MUSIM HUJAN

 Sahabat Sehat, Awal tahun baru ini, iklim di Indonesia biasanya terasa dingin disebabkan hujan yang terus menerus mengguyur dari pagi hingga malam. Cuaca dingin karena hujan biasanya mudah mengembangkan penyakit, sudah saatnya Anda menerapkan tips musim hujan agar terhindar dari penyakit. Pergantian musim kemarau ke musim penghujan ini biasanya membuat tubuh lebih rentan terhadap gangguan kesehatan, hal ini disebabkan karena tubuh dipaksa beradaptasi dengan suhu dan kelembapan udara yang berbeda dari sebelumnya.

Meski memang untuk beberapa orang, kehujanan beberapa kali tidak berpengaruh pada tubuh mereka, namun ada pula sebagian orang yang hanya sekali terkena hujan, langsung terkena demam esok harinya. Nah, agar tetap sehat, yuk ikuti tips musim hujan berikut ini:

  1. Setelah kehujanan segera mandi dan keramas.
  2. Usahakan tubuh selalu hangat.
  3. Tidur cukup dan tidak begadang.
  4. Banyak minum air putih.
  5. Konsumsi makanan sehat dan jaga makanan.
  6. Jaga kebersihan rumah dan lingkungan.
  7. Asupan Vitamin C.
  8. Berolahraga secara rutin.



Senin, 18 Oktober 2021

Hindari 5 Kesalahan Fatal ini Saat Mengirim Email Lamaran Kerja


Teruntuk para lulusan baru di tahun ini, ini waktunya untuk mulai mencari dan melamar kerja. Di masa new normal sekarang ini, sudah banyak perusahaan yang kembali membuka lowongan pekerjaan untuk mengisi slot kosong karyawan di beberapa Perusahaan. 

Selain mempersiapkan keahlian dan keterampilan kerja, ada hal lain juga yang penting tapi masih sering dilupakan para pencari kerja, yakni etika mengirim email lamaran.

 

Hal ini jadi penting karena HRD langsung bisa menilai dari email yang diterima lho. Kalau cara mengirim email lamaran aja belum baik bagaimana HRD mau membuka CV kamu?

 

Jadi pastikan kamu nggak melakukan kesalahan kecil namun fatal seperti di berikut ini ya.


Menggunakan alamat email yang nggak profesional

Banyak juga nih yang masih menyepelekan email yang digunakan ketika mengirim lamaran kerja. Jangan menggunakan alamat email yang “alay” ya, kalau masih ada yang menggunakannya segera ganti dengan nama asli kamu. HRD akan mengabaikan emailmu jika menggunakan nama yang nggak profesional.

 

Lupa mencantumkan subject

Tidak ketinggalan tulis subject secara jelas mulai dari posisi kerja yang dituju sampai nama lengkapmu.

 

Jika kamu menulis subject, akan mempermudah HRD ketika menyeleksi lamaran yang masuk. Karena kemungkinan pada saat bersamaan, perusahaan juga membuka lowongan kerja untuk posisi berbeda.


Tidak menambahkan body email & cover letter

Jangan sekali-kali mengirim email tanpa body email, atau melampirkan dokumen aja. Beri pesan singkat mulai dari salam pembuka untuk HRD perusahaan, perkenalan diri, sumber lowongan kerja, posisi yang dituju, pendidikan dan keahlian yang relevan, sampai salam penutup. Contohnya seperti ini.

 

Dear HRD PT Sinar Maju

 

Perkenalkan nama saya Topan Setiawan, sehubungan dengan lamaran kerja yang saya lihat di media sosial Instagram pada Rabu (06/10/2020) saya berniat untuk melamar di perusahaan Bapak/Ibu untuk posisi Full Time Front Office. Saya lulusan S1 Pariwisata di Universitas Jayabaya. Saya sangat ahli dalam berkomunikasi dan presentasi, juga menguasai 2 bahasa asing yakni Inggris dan Mandarin. Berikut saya lampirkan cover letter, surat lamaran, cv dan fotokopi identitas sebagai syarat. Atas perhatian dan waktunya saya ucapkan terima kasih.

 

Best regards

Topan Setiawan

 

Untuk cover letter, kamu bisa mempromosikan diri kamu secara singkat. Isi cover letter dengan pengalaman kerja, kesesuaian jurusan, pengalaman kerja yang relevan, pelatihan dan sertifikasi yang pernah diikuti atau penghargaan. Jika cover letter kamu sesuai dengan jobdesk yang diberikan untuk posisi yang kamu lamar, HR kemungkinan besar akan melihat lebih lengkap CV kamu. Jadi pembuatan cover letter ini penting sebagai impresi awal.


Ukuran dokumen yang terlalu besar

Dokumen yang terlalu besar akan menyulitkan perekrut ketika membuka berkas lamaran kamu. Perekrut akan lebih menyukai dokumen yang dikemas dalam format PDF, ketimbang dalam bentuk Word yang masih bisa diedit.

 

Jadi convert file Word-mu menjadi PDF dulu ya sebelum dikirim. Kemudian kumpulkan semua dokumen dalam bentuk zip/rar, karena akan lebih rapi dan ukurannya lebih kecil.

 

Terlalu banyak mengirim email lamaran

Dan yang nggak kalah penting, jangan mengirim email lamaran kerja terlalu banyak dalam waktu berdekatan. Nggak jarang perusahaan mengabarimu dalam waktu yang lama, kemungkinan besar kamu akan lupa.

 

Saat perusahaan mengabari lewat telepon, kamu akan kesulitan mencari informasi perusahaan. Jadi kalau bisa, catat semua perusahaan yang pernah kamu kirimkan lamaran.

 

Hal ini juga dimaksudkan agar kita tahu perusahaan mana yang sudah pernah kita masukkan lamaran atau gagal, jadi nggak mengirim lamaran dua kali di perusahaan yang sama.   


Itulah beberapa kesalahan yang masih banyak dilakukan pelamar kerja saat mengirim berkas lamaran. 



Selamat berjuang dan jangan putus atas ! 

Info Loker

 




Bagi kalian yang berminat dan memenuhi syarat silahkan mengirimkan berkasnya paling lambat 25 Oktober 2021.


Terima kasih 



Jumat, 17 September 2021

Gajimu Sebenarnya Cukup, Kamu Aja yang Enggak Bisa Ngaturnya

 



"Gajimu sebenarnya cukup, kamu aja yang nggak bisa ngaturnya" menurutku adalah sebuah [s]nasihat [/s]bacotan yang sangat tidak empatik, apalagi kalau belum tahu menahu latar belakang orang yang diajak bicara. Sayangnya, sebagai anak muda dengan status pekerja kita seringkali diperdengarkan dan dipertemukan sama orang-orang dengan tipikal perkataan seperti itu.

Ada lagi begini :
"Kerja bertahun-tahun, kok nggak jadi apa-apa? Emas nggak punya, baju itu-itu aja. Sisain lah buat ditabung, sedikit-sedikit mah gampang kali."
Dikira harga emas kaya harga masker kali ya?
Banyak yang gajinya di bawah UMR. Biaya tempat tinggal, belanja bulanan, paket internet, operasional kendaraan, semuanya itu cuma dari uang "di bawah UMR" tadi. Kalau maksain beli emas, itu sama aja motong sekitar 1/4 dari gaji "di bawah UMR" tadi. Pilihannya adalah, nggak bayar kost, nggak belanja bulanan, atau nggak makan. Belum lagi nggak setiap orang hanya menghidupi dirinya sendiri, sebagian lainnya mempunyai tanggungan. Bebannya beda-beda. Belum aja aku masukin biaya SWAB PCR!

Aku tambahin satu lagi,
"Kamu kan masih muda, masih single belum nikah keperluan belum banyak."
Iya benar bund, tapi apa iya yang masih single ini dipastikan bakal lebih makmur dibanding yang udah nikah? Ya nggak juga. Memang ada benarnya kalo masih single itu lebih gampang ngerogoh kantong buat dikeluarin, karena belum mikir anak istri (mungkin), tapi apa iya yang sudah berkeluarga slot untuk menabungnya jadi lebih dikit?

Bersyukurlah dengan gaji anak-anak muda yang nggak seberapa ini dia masih bisa menghidupi dirinya sendiri, tanpa ada tunggakan paylater, gali lubang tutup lubang di pinjol, dan jeratan krisis finansial yang lain. Apalagi, menjustfikasi seseorang harus seperti apa dari nominal gaji adalah hal yang sama sekali tidak bijak.



Gaji UMR itu terdengar kecil. Tapi kalo kamu single, tinggal di rumah orang tua yang masih mampu, makan di rumah. UMR adalah angka yang lebih dari cukup untuk [s]gaya[/s] biaya hidup. 

Sebaliknya, gaji 20 juta terdengar besar emang, tapi kalau tinggal di Jakarta, anak 3, membiayai 2 adik yang kuliah, menanggung biaya hidup orang tua, bisa jadi itu menjadi angka yang pas-pasan.



Gegara banyaknya kata-kata toxic seperti ini, banyak orang merasa gagal dalam mengatur finansial, padahal memang uangnya nggak cukup. Dan kalau uangnya aja nggak cukup sebenarnya kita belum perlu kelola keuangan lebih dalam dulu. Apalagi investasi!

Apa yang mau dikelola? Wong transferan gaji sudah ditunggu di masing-masing pos penting demi bertahan hidup.

Di tahap ini kita cuma perlu menjaga dan memastikan pengeluaran tidak lebih besar dari penghasilan. Atau berlindung di balik kata-kata " Rezeki itu bukan cuma di gaji, bisa di kesehatan, relasi, teman baik."
Padahal memang nyatanya gajinya pas-pasan, makan aja jarang, teman juga ngga baik-baik amat, yang ada malah bawa kabur duit pinjeman.

Nasehat dari cerita diatas : "Gajimu pasti akan cukup untuk biaya hidup, namun tidaklah cukup untuk gaya Hidup"




Rabu, 15 September 2021

Informasi Kontak

🏦 : Komp. Mangasa Permai Blok. Z3/ 4

📩: ptwarifah@yahoo.com | ptwarifah@gmail.com

📞: 0411-8982379

HRD : 0897-5532-022 (Bpk. Anwar)

Staff Admin : 0812-4285-2190 (Bpk. Muhammad Jaharuddin M

Koordinator : 0822-9322-2360 (Endik Feriawan)

Supervisor : 0813-4239-9301 (Syahrul Semma)

STRUKTUR ORGANISASI